Kamis, 25 Januari 2018

Contoh KTI tentang bakteri pada feses penderita diare

IDENTIFIKASI BAKTERI SCHERICHIA COLI PADA FESES ANAK LAKI-LAKI PENDERITA DIARE UMUR 1-7 TAHUN

 


OLEH :



NAMA : LINIDA RAHMADINA
NIM : AK917033
KELAS : 1B




YAYASAN BORNEO LESTARI 
AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2017/2018


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Dalam satu tahun sekitar 760.000 anak usia balita meninggal karena penyakit ini (World Health Organization (WHO, 2013).
Didapatkan 99% dari seluruh kematian pada anak balita terjadi di negara berkembang. Sekitar ¾ dari kematian anak terjadi di dua wilayah WHO, yaitu Afrika dan Asia Tenggara. Kematian balita lebih sering terjadi di daerah pedesaan, kelompok ekonomi dan pendidikan rendah. Sebanyak ¾ kematian anak umumnya disebabkan penyakit yang dapat dicegah, seperti kondisi neonatal, pneumonia, diare, malaria, dan measles (WHO, 2013). 
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia karena memiliki insidensi dan mortalitas yang tinggi.Diperkirakan 20-50 kejadian diare per 100 penduduk setiap tahunnya. Kematian terutama disebabkan karena penderita mengalami dehidrasi berat. 70-80% penderita adalah mereka yang berusia balita. Menurut data Departemen Kesehatan, diare merupakan penyakit kedua di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian anak usia balita setelah radang paru atau pneumonia (Paramitha, Soprima, & Haryanto, 2010). 
Dari penemuan kasus diare di fasilitas masyarakat pada tahun 2011 terdapat 35,5% kasus diare yang ditangani di Indonesia. Di Jawa Tengah ditemukan kasus diare sebanyak 1.337.427, dan yang ditangani 225.332 kasus atau sekitar 16,8% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Kejadian diare di kota Surakarta pada tahun 2007 cukup tinggi yaitu sebanyak 7,06% dari total jumlah penduduk (Departemen Kesehatan RI, 2009).
Escherichia coli (E. coli ) adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif, ditemukan oleh Theodor Escherich ( tahun 1885 ). Hidup pada tinja dan menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber serta masalah pencernaan lainnya. 
Bakteri ini banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Bakteri E.coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar, hidupnya komensal dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam pembentukan vitamin K yang berperan penting untuk pembekuan darah.
Dari berbagai penelitian menunjukkan, beberapa galur atau strain dari bakteri E. coli juga dapat menyebabkan wabah diare atau muntaber, terutama pada anak-anak. Bakteri penyebab penyakit yang cukup berbahaya ini diklasifikasikan berdasarkan karakteristik sifat-sifat virulensinya.
Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarahpanas. E. coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan,bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan (Kusuma, 2010).
E. coli juga merupakan bakteri indikator kualitas air karena keberadaannya didalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung mikroorganisme enterik patogen lainnya. E. coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus. E. coli menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare (Brooks et al., 2004).
Diare sendiri masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak balita, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Kejadian diare tidak kurang dari satu milyar episode tiap tahun di seluruh dunia, 25-35 juta di antaranya terjadi di Indonesia. Setiap anak balita mengalami diare duasampai delapan kali setiap tahunnya dengan rata-rata 3,3 kali (Wibowo, 2004)
Diare salah satu penyebab utama tingginya kematian anak di dunia. WHO melaporkan bahwa penyebab utama kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%, malaria 8%, injuri 3%, HIV-AIDS 2%. Di Indonesia, diare
masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Penduduk Indonesia setiap tahun terdapat 112.000 kasus diare yang mengalami kematian pada semua golongan umur, pada balita terjadi 55.000 kasus kematian (Zubir,2006).
Penularan Escherichia coli dalam menyebabkan diare dapat terjadi melalui air yang terkontaminasi kotoran manusia yang terinfeksi. Selain itu penularanjuga dapat terjadi melalui kontak dari pekerja yang terinfeksi selama makanan diproses berlangsung sehingga Escherichia coli dapat menjadi salah satupenyebab penularan penyakit melalui makanan (Foodborne disease) yaitu penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar.

















ISI
2.1. Definisi Diare
. Pada umumnya, diare merupakan penyakit yang membuat buang air besar encer lebih dari empat kali dalam sehari,akibatnya orang yang terkena diare akan sering ke toilet untuk buang air besar akibat frekuensi feses yang berlebihan. Diare bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

2.2 Jenis-jenis Bakteri Diare
Diare merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang umum ditemukan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, maupun virus.Ada ribuan jenis organisme patogen tersebut yang dapat menginfeksi saluran pencernaan dan menjadi penyebab diare. Dari kelompok bakteri, ada empat jenis bakteri yang umum ditemui dalam kasus-kasus diare di berbagai belahan dunia, yaitu campylobacter, salmonella, shigella, dan E. Coli.  
Pertama,Campylobacter merupakan salah satu bakteri penyebab diare yang dapat menginfeksi manusia dan hewan, khususnya unggas. Infeksi campylobacter biasanya tidak terjadi langsung dari penderita ke manusia, namun melewati media perantara yang berupa makanan, seperti daging yang tidak dimasak dengan benar, produk-produk susu dan keju yang tidak dipasteurisasi, atau air yang terkontaminasi. Untungnya, bakteri penyebab diare ini cenderung lemah di udara luar. Bakteri akan bertahan pada suhu tubuh, namun dapat mati jika terpapar oksigen atau berada dalam lingkungan yang kering. 
 Kedua adalah bakteri penyebab diare yang lainnya yaitu salmonella. Bakteri ini sering ditemukan pada daging mentah atau pada produk-produk berbahan dasar susuSalmonella juga sering ditemukan pada hewan reptilia. Setelah infeksi pada tubuh, Salmonella dapat berkembang dengan cepat, dan gejala dapat muncul dalam rentang waktu 12 jam hingga 3 hari, dan dapat bertahan hingga tujuh hari. Salmonella merupakan bakteri yang cukup lemah.Bakteri ini dapat mati pada suhu tinggi sehingga untuk membunuhnya, cukup masak bahan-bahan makanan yang akan dimakan.
Selain salmonella ada juga bakteri Shigella.Bakteri jenis ini seringkali menyebabkan diare yang disertai dengan darah. Tidak seperti bakteri penyebab diare lainnya, Shigella dapat berpindah dari manusia ke manusia. Biasanya kasus diare karena Shigellamuncul di dalam komunitas dengan gaya hidup yang kurang higienis. Bakteri ini hidup di air dan dapat menempel pada makanan. Shigella dapat dengan mudah dihindari apabila anda rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. untuk itu jaga kebersihan.
Ketiga,seperti di postingan saya sebelumnya yaitu jenis bakteri lain yang sering ditemukan pada kasus-kasus diare adalah bakteri E. Coli. Kebanyakan bakteri E. Coli tidak berbahaya, dan seringkali hidup dalam saluran pencernaan manusia. Namun, beberapa jenis bakteri ini dapat mengeluarkan racun yang menimbulkan infeksi yang akut, dan menyebabkan diare. Umumnya, infeksi terjadi pada anak-anak.Seperti halnya Shigella, bakteri ini juga dapat berpindah dari manusia ke manusia.

2.3. Faktor Penyebab Diare
Penyakit diare merupakan penyebab kesakitan dan kematian di negara berkembang seperti di indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan diantaranya kondisi lingkungan yang rendah, kontaminasi makanan dan minuman,suplai air bersih yang belum memadai,kemiskinan dan taraf pendidikan yang rendah.
Faktor lain yang juga dianggap adalah konsumsi produk hewani yang mungkin menjadi sumber kontaminasi dari bakteri Escherichia coli seperti penggunaan produk hewani yang tidak dimasak dengan prosedur yang baik sehingga dapat meningkatkan angka kuman dan berakhir pada peningkatan resiko infeksi (Buktiwetan et al,2001; Brooks et al,2010;Oryan et al,2005).

Selain itu umur juga menjadi faktor, banyak nya kejadian diare pada kelompok umur 1-7 tahun dapat terjadi karena pada umur tersebut anak sudah mulai aktif bermain dan rentan terkena infeksi penyakit terutama diare. Anak pada kelompok umur ini dapat terkena infeksi bakteri penyebab diare pada saat bermain di lingkungan yang kotor serta melalui cara hidup yang kurang bersih.
Contoh kasus diare yaitu kejadian diare di kota Surakarta pada tahun 2007 cukup tinggi yaitu sebanyak 7,06% dari total jumlah penduduk (Departemen Kesehatan RI, 2009).

2.4. Prinsip Penanganan Diare
• Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut (minum) maupun melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).
• Pastikan porsi makanan yang diberikan memenuhi kebutuhan minimal si kecil: jangan membiarkan anak tidak makan dan minum, teruskan memberi ASI dan lanjutkan makanan seperti yang diberikan sebelum sakit.
• Pemberian obat diare anak seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh tanpa pemberian obat diare anak atau antidiare dan antibiotik. Bahkan pemberian antibiotik justru dapat menyebabkan diare kronik.

2.5. Upaya Pencegahan
1. Siapkan makanan memadai, sehat, bergizi, dan bersih.
2. Penyediaan air minum yang bersih.
3. Kebersihan perorangan.
4. Cuci tangan sebelum makan dan sebelum merawat anak/bayi.
5. Pemberian ASI eksklusif.
6. Buang air besar pada tempatnya (WC/toilet).
7. Tempat buang sampah yang memadai (tertutup dan dibuang tiap hari).
8. Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan.
9. Lingkungan hidup yang sehat.






PENUTUP

A. Kesimpulan
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. Penyakit ini sering menyebabkan kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Setelah di teliti, feses anak usia 1-7 tahun banyak terdapat bakteri Escherichiacoli.

B. Saran
Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak terutama pada pasien anak-anak.





















DAFTAR PUSTAKA


WHO, 2013. Pengertian Diare.

Paramitha, Soprima, & Haryanto, 2010. Diare penyebab kematian pada anak.

Departemen Kesehatan RI, 2009.Penemuan kasus-kasus diare
.
Kusuma, 2010.bakteri pembusuk.

Zubir,2006. kasus diare yang mengalami kematianpada semua golongan umur.

Buktiwetan et al,2001; Brooks et al,2010;Oryan et al,2005. Faktor-faktor lain penyebab diare.

http;//www.cdc.gov/nczved/divisions/dfound/diseases/shigellosis/

http;//www.cdc.gov/nczved/divisions/dfound/diseases/cympylobacter/



Minggu, 10 Desember 2017

Bakteri-Bakteri Lain Yang Memicu Diare

Halo guyssss,sist and bro!

            Postingan saya sebelumnya sudah membahas tentang apa itu bakteri dan apa itu diare. Kali ini saya akan lebih mengenalkan apa-apa saja bakteri lainnya yang dapat memicu terjadinya diare ...
            Guys, Ada ribuan jenis organisme yang dapat menginfeksi saluran pencernaan dan menjadi penyebab diare. Dari kelompok bakteri,ada empat jenis bakteri yang umum ditemui dalam kasus-kasus diare di berbagai belahan dunia, yaitu campylobacter, salmonella, shigella, dan E. Coli guys...
           Masih ingat apa itu diare? Diare merupakan salah satu penyakit saluran pencernaan yang umum ditemukan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, maupun virus. Ada ribuan jenis organisme patogen tersebut yang dapat menginfeksi saluran pencernaan dan menjadi penyebab diare. Dari kelompok bakteri, ada empat jenis bakteri yang umum ditemui dalam kasus-kasus diare di berbagai belahan dunia, yaitu campylobacter, salmonella, shigella, dan E. Coli.  
            Pertama,Campylobacter merupakan salah satu bakteri penyebab diare yang dapat menginfeksi manusia dan hewan, khususnya unggas.Infeksi campylobacter biasanya tidak terjadi langsung dari penderita ke manusia,namun melewati media perantara yang berupa makanan, seperti daging yang tidak dimasak dengan benar, produk-produk susu dan keju yang tidak dipasteurisasi, atau air yang terkontaminasi. Untungnya, bakteri penyebab diare ini cenderung lemah di udara luar. Bakteri akan bertahan pada suhu tubuh, namun dapat mati jika terpapar oksigen atau berada dalam lingkungan yang kering guys..
Gambar terkait
Gambar bakteri Campylobacter
            (https://www.amazine.co/23022/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-campylobacter-jejuni/)
        Yang kedua adalah bakteri penyebab diare yang lainnya yaitu salmonella. Bakteri ini sering ditemukan pada daging mentah atau pada produk-produk berbahan dasar susu. Salmonella juga sering ditemukan pada hewan reptilia. Setelah infeksi pada tubuh, Salmonella dapat berkembang dengan cepat, dan gejala dapat muncul dalam rentang waktu 12 jam hingga 3 hari, dan dapat bertahan hingga tujuh hari. Salmonella merupakan bakteri yang cukup lemah. Bakteri ini dapat mati pada suhu tinggi sehingga untuk membunuhnya, cukup masak bahan-bahan makanan yang akan dimakan guys..
Gambar terkait
Gambar bakteri salmonella

            Selain salmonella ada juga bakteri Shigella. Bakteri jenis ini seringkali menyebabkan diare yang disertai dengan darah. Tidak seperti bakteri penyebab diare lainnya, Shigella dapat berpindah dari manusia ke manusia. Biasanya kasus diare karena Shigella muncul di dalam komunitas dengan gaya hidup yang kurang higienis. Bakteri ini hidup di air dan dapat menempel pada makanan. Shigella dapat dengan mudah dihindari apabila Anda rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. untuk itu jaga kebersihan ya teman ..
Hasil gambar untuk gambar shigella
Gambar bakteri shigella
 (http://www.medkes.com/2015/06/shigellosis-gejala-penyebab-komplikasi-pengobatan.html)
            Yang terakhir,seperti di postingan saya sebelumnya yaitu jenis bakteri lain yang sering ditemukan pada kasus-kasus diare adalah bakteri E. Coli. Kebanyakan bakteri E. Coli  tidak berbahaya, dan seringkali hidup dalam saluran pencernaan manusia. Namun, beberapa jenis bakteri ini dapat mengeluarkan racun yang menimbulkan infeksi yang akut, dan menyebabkan diare. Umumnya, infeksi terjadi pada anak-anak. Seperti halnya Shigella, bakteri ini juga dapat berpindah dari manusia ke manusia loh,wow cukup berbahaya loh guys..
Hasil gambar untuk gamabr ecoli
Gambar bakteri E.Coli
(http://kesehatantubuh-tips.blogspot.com/2014/05/apa-itu-e-coli.html)
            Guys kasus diare ini, sebagian besar terinfeksi bakteri, ini terjadi karena makanan yang terkontaminasi. Namun sebagian besar lagi disebabkan oleh kebiasaan yang kurang sehat dan bersih. Jika kita dibiasakan hidup sehat dan bersih, seperti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mencuci tangan setelah menggunakan toilet, dan saat mandi, maka dapat mencegah infeksi bakteri loh..
            Nah guys, sudah tahu kan bakteri-bakteri lain yang menyebabkan diare? Semoga Penjelasan yang saya posting ini bermanfaaat ya untuk teman-teman dan jangan lupa komentar ya supaya postingan saya selanjutnya lebih baik lagi...
Terima kasih :) 


DAFTAR PUSTAKA


Kamis, 30 November 2017

Bakteri Penyebab Diare

     HAI-HAI SEMUAAAA!!!
       
     Guys, tahukan kalian apa itu bakteri? dan apa itu diare? hmm kira-kira apa ya? Mau tau? Yuk kita simak penjelasan di bawah ini yaaaa..
Hasil gambar untuk GAMBAR DIARE

            Bakteri adalah organisme bersel tunggal dan tidak memiliki membran inti (bersifat prokariotik). Pada umumnya bakteri tidak memiliki zat hijau daun (klorofil) . Namun beberapa jenis bakteri memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesa. Bakteri termasuk organisme mikroskopik, yang artinya bahwa bakteri berukuran sangat kecil, yaitu 0,5 sampai 5 micrometer, yang hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop.

Mungkin sudah  banyak yang tahu tentang diare, namun apakah kalian tahu bakteri apa yang menyebabkan diare? Nah, mari kita simak bersama. Pada umumnya, diare merupakan penyakit yang membuat buang air besar encer lebih dari empat kali dalam sehari baik disertai lendir dan darah maupun tidak (Widjaja,2000),akibatnya orang yang terkena diare akan sering ke toilet untuk buang air besar akibat frekuensi feses yang berlebihan loh guys...

            Perlu kita ketahui, diare dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu, diare akut,disentri,diare persisten serta diare yang disertai dengan mainutrisi berat. Diare sering terjadi pada anak-anak yang masih berusia balita namun bisa juga terjadi pada orang dewasa. Diare juga disebut-sebut sebagai penyakit utama kematian pada anak-anak karena penyakit diare pada anak-anak tidak bisa dianggap remeh, sebab banyak memakan  korban yang akhirnya meninggal kerena diare ini. Menurut data yang terdahulu diare pada anak setiap tahunnya penyakit ini menyebabkan kematian 1,6 juta orang(Hannif et al,.)

            Seorang anak biasanya sering penasaran dengan hal-hal baru yang ada di lingkungan nya,apalagi anak laki-laki yang suka bermain di luar rumah dan sering sembarangan memegang atau menyentuh makanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Guys seperti yang kita ketahui,hal ini tentu bakteri akan mudah masuk kedalam tubuh si anak dan akibatnya dengan mudah terkena penyakit diare.

            Guys,dibawah ini adalah gambar salah satu bakteri penyebab diare.
Hasil gambar untuk Description: Berkas:EscherichiaColi NIAID.jpg
Gambar bakteri escherichia coli

            Tentu disini kita bertanya-tanya,bakteri apa yang menyebabkan diare ini. Diare salah satunya disebabkan karena adanya infeksi bakteri Escherichia coli. Bakteri ini adalah bakteri yang menyebabkan infeksi urinarius,meningitis, dan septicemia. Namun, bakteri Escherichia coli juga ada berada dalam saluran pencernaan manusia atau hewan, tetapi ada yang bersifat patogen yang bia menyebabkan diare terutama pada manusia.

            Guys,mari kita kenali gejala terinfeksi E.coli pada manuasia terutama anak-anak yaitu gejala pada saat anak-anak terkena diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar,mual,muntah,rasa melilit pada perut,kembung,sering buang gas dan bersendawa, bila penyebabnya adalah infeksi dapat disertai juga dengan demam, namun bila terjadi dehidrasi penderita akan merasa lemas sehingga anak-anak akan menjadi cengeng dan gelisah hingga bisa sampai menyebabkan anak tidak sadarkan diri pada dehidrasi berat. Mata juga terlihat cekung,pada bayi ubun-ubun cekung,bibir dan lidah terlihat kering,nadi melemah serta kurang nya buang air kecil.

            Seseorang yang terkena oleh bakteri Escherichia coli bisa disebabkan karena adanya mengkonsumsi makanan seperti daging,sayur,buah-buahan,air yang kurang bersih serta sus yang belum dipasteurisasi(Sartika,dkk.,2005). Mungkin inilah penyakit yang masih sering terjadi di negara berkembang contohnya Indonesia yang perlu penanganan dan kajian dari berbagai aspek. Penyebab kesakitan dan kematian akibat diare tidak dapat diketahui secara spesifik penyebabnya kita hanya dapat mengetahu secara umum bahwa bakteri yang sering ada pada penderita diare adalah Escherichia coli. kita hanya bisa mencegah dengan meminum obat seperti oralit.

            Nah guys sudah tahu kan apa itu bakteri yang menyebabkan diare? pada intinya diare pada anak ataupun orang dewasa dapat dihindarkan dengan mencegah dan menjaga kebersihan, agar kita selalu sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit khususnya diare guys :) 



DAFTAR PUSTAKA

Widjaja. (2000). Mengatasi Diare dan  Keracunan pada Balita. Jakarta :Kawan Pustaka.
Hannif,Sri Mulyani dan Kunschitawaty (2011). Faktor Resiko Diare Akut Pada Balita. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat,Vol 27, hal 10-17.
Sartika, Indrawani, dan Sudiarti.(2005).Analisis Mikrobiologi Escharichia coli O157:H7.Pada Hasil Olahan  Hewan Sapi Dalam Proses Produksinya. Jurnal Makara Kesehatan,Vol 9 No (1), Hal 23-  28.